Wednesday, September 28, 2022

TUGAS 1.3.a.3_Modul 1.3_Visi Guru Penggerak

 

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu merumuskan visi pribadi mengenai murid dan sekolah yang menumbuh kembangkan Profil Pelajar Pancasila.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!

Dalam Pembelajaran 1 ini kita akan menggali pemahaman kita atas visi. Ingatkah Bapak/Ibu CGP, pada masa kecil, kita pernah ditanya mengenai cita-cita. Pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Mau jadi apa jika sudah besar?”. Pada masa itu, sebagian besar dari kita dapat menjawab dengan percaya diri. Kita menjawab dengan bersemangat tentang profesi yang ingin kita geluti di masa depan. Padahal, kita belum tahu apakah hal itu dapat dicapai atau tidak. Seperti itulah visi. 

Visi itu bagaikan membayangkan sebuah lukisan lengkap pada kanvas yang masih kosong. Visi juga dapat diibaratkan sebagai bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah untuk mencapai tujuannya. Visi memang belum terjadi saat ini, namun begitu kuat kita inginkan untuk terwujud di masa depan. Visi adalah representasi visual kita akan masa depan. Penggambaran visi yang jelas tentang keadaan di masa depan dapat membantu kita untuk merencanakan dan menyelaraskan upaya-upaya mewujudkannya.

 

 Refleksi Mandiri 1

Kita semua mengenal “Sumpah Palapa” dari Gajah Mada. Lewat sejarah kita belajar bagaimana kemudian visi yang Gajah Mada artikulasikan sebagai sumpah tersebut menggerakkan Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar di Nusantara. Visi pribadi beliau begitu kuat, dipercaya, hingga didukung oleh warga dan kerajaannya. Visi itu menguatkan hatinya, menggerakkan hati semua orang, dan mempersatukan gerak bersama dalam pencapaiannya. Gajah Mada adalah Mahapatih bukan Raja dari Kerajaan Majapahit saat itu. Kisah Gajah Mada itu dapat kita tarik ke dalam konteks guru dan sekolahnya. Guru memang bukan Kepala Sekolah, namun jika visi seorang guru memiliki makna yang kuat maka visi tersebut berpeluang menghubungkan hati lebih banyak pihak hingga kemudian mengundang upaya kolaboratif demi mewujudkannya. Visi seorang guru harus dapat di-amini semua pihak karena sangat jelas keberpihakannya pada murid.

Nah, ketika kita sebagai seorang guru membayangkan suatu visi, apakah kita telah menyertakan gambaran murid ke dalamnya? Sebagai seorang guru, mendidik bukanlah pekerjaan administratif. Target pekerjaan kita bukan sebuah dokumen, selembar kertas, atau daftar angka. Mendidik tidak hanya berbicara tentang dimensi waktu “sekarang”. Sasaran pekerjaan kita adalah manusia. Target pekerjaan kita adalah pertumbuhan manusia demi manusia. Hasil pekerjaan kita baru akan terlihat saat manusia ini berkarya di masa depan nanti. Oleh karena itu, memiliki visi tentang pertumbuhan murid menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru. Visi yang diharapkan terwujud pada murid Bapak/Ibu di masa depan. Visi mengenai murid inilah yang nantinya menjadi bintang penunjuk arah bagi guru dalam menentukan program dan strategi pembelajaran.

Pada kesempatan ini kita juga akan membayangkan tanggung jawab kita sebagai seorang guru dengan peran sebagai Guru Penggerak. Kita memiliki peran untuk mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Peran ini memunculkan harapan bahwa ada hal besar yang kita harapkan dapat kita capai di masa depan.  Sebagai Guru Penggerak kelak, peran kita akan melampaui dinding dan pintu kelas di mana kita mengajar. Oleh karena itu, Guru Penggerak perlu mengartikulasikan harapan besar mengenai dirinya, murid, rekan kerja, sekolah, dan kedigjayaan Indonesia dalam kalimat-kalimat yang sifatnya pribadi, sehingga paling tidak dapat menggerakkan hatinya, menyemangati dirinya, di tengah jatuh-bangun perjuangannya kelak.

Untuk membantu Bapak/Ibu dalam memaknai bagaimana pentingnya visi tentang murid, mari kita membuat “gambar” yang bertemakan “Imajiku tentang murid di masa depan”Buatlah satu gambar mengenai murid yang Bapak/Ibu dambakan 5-10 tahun mendatang. Sertakan juga dalam gambar itu, lingkungan pembelajaran yang sesuai untuk murid sebagaimana Bapak/Ibu cita-citakan. Gambarkan situasi murid, peran guru, juga suasana sekolah sesuai dengan cita-cita Bapak/Ibu. Konsentrasikan diri pada substansi pesan pribadi Bapak/Ibu bukan pada keindahan gambarnya.

JAWAB :



Refleksi Mandiri 2

Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah membuat “gambar”? Semoga gambar mengenai mimpi tentang murid dan lingkungan pembelajaran di masa depan ini mendatangkan perasaan bahagia dalam diri sebagai guru. Gambar yang Bapak/Ibu buat sesungguhnya adalah visi mengenai layanan dan lingkungan pembelajaran di masa depan yang akan kita berikan pada murid kita. Ketika kita menggambar visi, maka yang muncul adalah keyakinan dalam diri untuk mewujudkannya. Akhirnya, kita pun terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di sekolah agar terjadi upaya perbaikan dan perubahan berkesinambungan yang diperlukan agar visi menjadi kenyataan. 

Pada kesempatan ini, marilah merangkai mimpi dalam gambar tersebut ke dalam kata-kata yang lebih jelas sebagai sebuah visi Bapak/Ibu. Kalimat rumpang dalam paragraf berikut ini menyediakan panduan untuk menuliskan visi yang telah Bapak/Ibu gambar. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu Bapak/Ibu menyingkap apa yang sebetulnya telah dan perlu terus diyakini demi kebaikan murid-murid. Silahkan lengkapi kalimat rumpang ini dengan sungguh-sungguh sepenuh hati dan pikiran, sehingga tersusun sebuah paragraf utuh yang dapat menggambarkan visi tentang murid dan sekolah yang Bapak/Ibu idam-idamkan. Sebuah sekolah yang berpihak pada murid, dan menuntun murid mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila.

Jawab :

Saya memimpikan murid-murid yang bahagia dalam belajar, bertakwa kepada Tuhan Maha Esa, mandiri, mempunyai skill, berpikiran kritis, mampu berinovasi  mengikuti perkembangan zaman, dan mempunyai budi pekerti yang baik.

Saya percaya bahwa murid adalah anak-anak yang memiliki keistimewaan dan bakat terpendam serta merupakan asset bangsa yang hasil pembelajarannya dapat dirasakan setelah puluhan tahun ke depan dan bukan di waktu sekolah atau ketika baru lulus sekolah. Karena produk dari pendidikan dan pembelajaran adalah memanusiakan manusia.

Di sekolah, saya mengutamakan Pendidikan Karakter dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Murid di sekolah saya sadar betul bahwa mereka harus mengutamakan budi pekerti dan berakhlak mulia karena ilmu pengetahuan tanpa adab tidak aka nada gunanya. 

Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk menuntun anak agar dapat mencapai kebahagiaan dalam pendidikan dan pembelajaran sesuai potensinya/kodratnya.

Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa setiap anak punya bakat yang berbeda, maka cara memperlakukannya juga berbeda.

 

Refleksi Mandiri 3

Pada kesempatan ini, mari kita formulasikan VISI Bapak/Ibu sebagai pendidik. Jadikan kesempatan ini bermakna pribadi, bukan untuk sekedar memenuhi tagihan centang di LMS Bapak/Ibu. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk kemudian dirumuskan dalam sebuah VISI:

o    Apa makna pernyataan visi bagi Bapak/Ibu?

Harapan, cita-cita, atau impian disebut dengan visi. Visi merupakan awal dari usaha untuk menggapai sesuatu yang kita impikan. Visi memberikan arah dan motivasi untuk meraih perubahan yang diimpikan atau dicita-citakan. Visi bagi diri sendiri dan Lembaga adalah hal yang sangat penting dan harus ada di dalam diri pribadi dan di dalam suatu Lembaga terutama suatu sekolah.

o    Apa harapan, cita-cita Bapak/Ibu untuk murid, rekan pendidik, komunitas sekolah, kehidupan masyarakat di daerah Bapak/Ibu, dan bangsa-negara Indonesia?

Harapan saya dan cita-cita untuk murid adalah agar seluruh murid yang menjadi didikan para guru menjadi murid yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, beretika mulia, berakhlak terpuji, kreatif, mandiri, selalu berinovasi, bernalar kritis (memiliki Profil Pelajar Pancasila), sehingga mereka dapat membangun bangsa dan Negara dengan lebih baik lagi, penuh dengan hati nurani, dan cinta tanah air.

Harapan saya dan cita-cita untuk rekan pendidik adalah agar seluruh rekan pendidik meningkatkan kompetensinya sesuai bidangnya masing-masing dan dalam pendidikan dan pengajaran selalu mengutamakan budi pekerti yang baik dan selalu berusaha untuk menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya. Sesuai dengan konsep yang sudah ada di filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD) dan selalu berusaha meningkatkan dan mengoptimalkan Nilai dan Peran kita sebagai Guru untuk menciptakan murid yang berhasil dan berkarakter sesuai dengan potensinya masing-masing.

Harapan saya dan cita-cita untuk komunitas sekolah adalah agar seluruh komponen di komunitas sekolah selalu berusaha untuk mewujudkan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi murid-murid di sekolah.

Harapan saya dan cita-cita untuk kehidupan masyarakat di daerah kami di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat adalah agar seluruh masyarakat mendukung program sekolah untuk meningkatkan kualitas manusia terutama Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. Karena pendidikan merupakan investasi bagi manusia yang hasilnya tidak bisa langsung dirasakan sekarang, namun hasilnya akan dirasakan sekian tahun dan puluhan tahun ke depannya.

Harapan saya dan cita-cita untuk bangsa-negara Indonesia adalah agar bangsa-negara Indonesia terutama untuk pengambil kebijakan di Negara yang kita cintai ini, yaitu Indonesia yang terdiri dari Lembaga Eksekutif (Presiden dan yang lainnya), Lembaga Yudikatif (MK, MA, Komisi Yudisial dan yang lainnya), Lembaga Legislatif (Anggota dan pimpinanan DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi, dan DPR RI) untuk selalu mengutamakan peningkatan SDM dengan pendidikan dan pengajaran. Karena proyek peningkatan SDM ini jauh lebih penting daripada proyek lainnya seperti bangunan bertingkat, dan pembangunan fisik lainnya.

o    Apa yang selama ini jadi keyakinan bersama dan menyatukan sekolah kita ?

Bahwa sekolah kita akan mencapai sekolah yang diimpikan dan didambakan, bukan hanya bagi seluruh warga sekolah, lebih jauh untuk seluruh warga masyarakat. Kesatuan visi dan misi untuk dapat menggapai tujuan bersama sangatlah penting, sehingga perlu adanya kesepahaman dan kesepakatan tentang visi dan misi yang dirumuskan.

o    Apa yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah Bapak/Ibu dengan murid di sekolah lain ?

Diharapkan murid di sekolah saya memiliki rasa bangga terhadap almamater, menghormati semua guru-gurunya sampai kapanpun, dan memiliki karakter yang baik. Semua sukses dengan apa yang mereka cita-citakan sesuai dengan visinya masing-masing.

o    Apa kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan di sekolah kita dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila?

Kontribusi orang dewasa dengan para pemangku kepentingan di sekolah kita dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila adalah :

    1. Turut serta mendukung dan menyukseskan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai upaya jalan menuju tercapainya tujuan tersebut.
    2. Melaksanakan aktualisasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
    3. Turut serta merumuskan rencana kegiatan P5, dan memfasilitasi semua yang diperlukan guna terealisasinya program P5 tersebut.
    4. Kompak dan komunikasi dengan baik sehingga tujuan mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud.
    5. Memberikan teladan kepada murid dengan bersikap pribadi yang mencerminkan nilai-nilai yang terdapat di dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Susunlah rumusan VISI Bapak/Ibu dalam kalimat-kalimat yang menggunakan kata bermakna kuat, spesifik, berorientasi masa depan, menekankan potensi yang ada sehingga khas menggambarkan murid dan sekolah dalam konteks yang sesuai dengan kenyataan Bapak/Ibu masing-masing. 

Sebagai guru dan Guru Penggerak, Bapak/Ibu kelak akan terlibat dalam proses menyusun atau menelaah kembali visi sekolah. Diharapkan, proses belajar dalam modul ini dapat menguatkan Bapak/Ibu sehingga membantu sekolah melihat pentingnya melibatkan murid dan komunitas sekolah dalam merumuskan visi sekolah.

VISI SEKOLAH adalah : 

MENGHASILKAN TAMATAN YANG KOMPETEN, BERAKHLAK MULIA DAN KOMPETITIF MENGISI DUNIA KERJA SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN.

Indikator Pencapaian Visi


Visi

Indikator

Kompeten

Ketrampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik.

 

Berakhlak Mulia

Segala prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah.

 

Kompetitif

Bersaing dengan Individu untuk berusaha menjadi yang Terbaik dalam menimba Kebaikan dan Bekerja Keras.

 

Berwawasan Lingkungan

Menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.

 

MISI SATUAN PENDIDIKAN

Misi ialah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan atau lembaga dalam usaha mewujudkan visi tersebut. Misi perusahaan diartikan sebagai tujuan dan alasan mengapa perusahaan atau lembaga itu dibuat. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan-batasan proses pencapaian tujuan. Misi SMK Negeri 1 Sawahlunto sebagai berikut :

1.     Meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan;

2.     Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan;

3.     Meningkatkan kualitas kegiatan pebelajaran;

4.     Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan kompetensi keahliannya;

5.     Mengimplementasikan nilai-nilai agama dan budi pekerti oleh seluruh warga sekolah;

6.     Menanamkan sikap terpuji, mental dan berkepribadian yang baik kepada peserta didik;

7.  Meningkatkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan kunjungan industri, dan pembelajaran praktik kerja indusri/magang;

8.      Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industry;

9.      Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sekolah dan lingkungan sekolah.

 

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

1.        Membentuk sumber daya yang berkualitas dan berkarakter;

2.        Memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan sekolah;

3.    Memberikan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan pendidikan sistem ganda dengan melibatkan DU/DI;

4.        Mengoptimalkan potensi sekolah;

Tujuan penyusunan dan penyelenggaraan pendidikan dengan berpedoman pada kurikulum SMK Negeri 1 Sawahlunto antara lain :

1.        Tujuan jangka pendek:

a.  Meningkatkan dan mengoptimalkan program pengembangan diri peserta didik untuk membentuk peserta didik menjadi insan yang berbudaya, berbudi pekerti luhur berakhlak mulia dan mampu berprestasi di bidang akademik dan non akademik;

b.     Mengintegrasikan keunggulan lokal dalam pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan melalui berbagai model dan metode pembelajaran;

c.      Memiliki perangkat pembelajaran dan pedoman penilaian yang disusun mandiri oleh tim MGMP sekolah melalui identifikasi Standar Isi dan SKL;

d.        Melengkapi ruang belajar yang standar;

e.         Memiliki ruang-ruang praktik dan peralatan yang standar;

2.    Tujuan jangka panjang

a.  Meningkatkan layanan mutu pendidikan dan menghasilkan lulusan yang berkualitas, berbudaya, berbudi pekerti luhur berakhlak mulya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mampu berpartisipasi dan berprestasi di lingkungan sekitar;

b.   Meningkatkan kompetensi dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik dalam merespon perkembangan IPTEK;

c.       Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang  sesuai  dengan program keahlian yang dipilih;

d.    Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga  kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi keahlian yang  dipilih;

e.      Menyiapkan peserta didik agar  mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang    diminatinya;  

f.    Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi  dan  seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudianhari baik secara mandiri maupun melalui jenjang  pendidikan yang lebih tinggi.

Thursday, September 1, 2022

Kesimpulan dan Refleksi Terhadap Pemikiran-Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

  1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?
    Jawab :
   Sebelum saya membaca dan mempelajari pemikiran-pemikiran dari Ki Hajar Dewantara, saya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMK Negeri 1 Sawahlunto percaya bahwa dengan tindakan-tindakan tegas dan menghukum siswa bisa merubah perilakunya. Namun perubahan yang terjadi cuma didasari oleh rasa takut dan bersifat sementara, bukan atas kesadaran pribadinya. Saya belum sepenuhnya menyadari akan keberadaan kodrat alam sang anak, sehingga sering marah-marah ketika ada anak yang lamban dalam satu pelajaran. Dan saya sebagai Guru belum banyak memberikan dan menerapkan model-model pembelajaran yang  menyenangkan bagi anak.

  1. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? 
    Jawab :
    Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, pemikiran yang berubah dari saya adalah bahwa saya harus memberikan tuntunan kepada anak didik dengan lebih sabar dan ikhlas, karena mereka masing-masing unik dan berbeda. Tidak perlu memberikan hukuman yang sifatnya tidak mendidik, memberikan teladan agar mereka bisa melihat dan menirunya. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka dengan mencoba berbagai macam model pembelajaran.
  1. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
    Jawab :


  Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karsodan memberikan dorongan (tut wuri handayanibagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

    Yang segera bisa saya terapkan dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah tidak memberikan hukuman-hukuman kepada siswa, lebih sabar dalam membimbing, mengenali lebih dalam karakter dan latar belakang siswa (keluarga/lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang tuanya. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik. Dan mulai saat sekarang saya berencana di awal pembelajaran membuat Kesepakatan / Kontrak Belajar dengan siswa saya. Dengan demikian akan terlihat kesadaran siswa dalam pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki oleh masing-masing anak di kelas pembelajaran saya.

3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada. CGP...